Selasa, 05 April 2011

Perkembangan Kewirausahaan di Indonesia dalam bidang IT

Perkembangan ilmu teknologi khususnya di bidang teknologi informasi (IT) sangat berkembang pesat, dikarenakan kebutuhan masyarakat yang semakin banyak. Begitupun dengan perkembangan bisnis sekarang. Kewirausahaan yang banyak menjanjikan kehidupan dalam bidang finansial menjadi langkah yang dipilih oleh para wirausahawan (entrepreneur) yang mempunyai jiwa berbisnis dimana ia mampu melihat dunia pasar dengan tepat dan pasti untuk mendapatkan kebebasan financial secara lebih baik.

Perkembangan IT yang dikembangkan dengan maksimal akan menjadi bisnis IT yang sangat menjanjikan di masa depan. Dan seorang entrepreneur harus berani menjawab tantangan di luar sana yang semakin bervariasi artinya ia dapat memahami dan memilih produk apa yang dapat dijual dengan memberikan produk yang berkualitas, karena jika kualitas itu tidak bagus maka akan kehilangan kepercayaan pasar. Untuk itu perlu persiapan yang matang dan menyeluruh agar hasil dari bisnis yang di geluti dapat menghasilkan keuntungan dengan bagus dan bisnis di bidang teknologi informasi (IT) ini dapat membuat lapangan kerja baru dengan semangat yang tinggi dari para entrepreneur.

Membangun usaha dalam bisnis IT.

Dunia IT merupakan sebuah dunia yang sangat menjanjikan bagi para entrepreneur muda karena sifatnya yang sangat terbuka bagi siapa saja yang berminat memasukinya, bahkan untuk menggambarkan betapa terbukanya bidang ini dinyatakan oleh pernyataan seorang aktor dalam sebuah film fiksi tentang perusahaan IT yang berjudul “Anti Trust” mengatakan bahwa “Every student who works on their garage is potentianly become a competitor in this business…”

Setiap mahasiswa yang bekerja dari sebuah garasi di rumahnya untuk
membuat perangkat lunak IT berpotensi untuk menjadi pesaing bagi
perusahaan yang telah beroperasi terlebih dahulu. Seperti juga sebuah bisnis
pada umumnya, jika gampang memasukinya maka gampang pula untuk terlempar keluar dari persaingan, oleh sebab itu pemahaman dan pemilihan dalam membangun sebuah bisnis, khususnya dalam bidang IT sangat menentukan sukses tidaknya usaha tersebut dijalankan.

Walaupun banyak sekali bidang bisnis IT, tetapi pada umumnya bidang usaha yang sering dimasuki oleh seorang pebisnis baru adalah:

  • Perusahaan pengembangan perangkat lunak aplikasi (software house).
  • Konsultan Implementasi Teknologi Informasi baik itu implementasi hardware maupun implementasi software.
  • Distributor dari produk-produk IT, baik hardware ataupun software.
  • Training dan pendidikan bidang IT.

Dari keempat bidang ini, muncul berbagai varians dari bisnis IT yang biasanya merupakan bentuk spesialisasi dari keempat bidang usaha tersebut. Untuk sukses dalam bisnis dalam bidang ini faktor yang paling berpengaruh adalah ketepatan memasuki pasar (time-to-market) dan juga kualitas sebuah produk atau solusi yang dimiliki. Terlambat memasuki pasar berarti akan kehilangan kesempatan menjadi market leader, sedangkan terlalu awal masuk pasar akan dibebani biaya besar untuk melakukan pendidikan pasar.

Bentuk kewirausahaan di Indonesia di Indonesia

Sebuah perusahaan ibaratnya sebuah bibit tanaman yang disebarkan di permukaan tanah. Tumbuh tidaknya sebuah bibit selain ditentukan oleh kualitas bibit itu sendiri juga ditentukan oleh lingkungan tempat bibit tersebut berada. Dalam melakukan kegiatan sebagai entrepreneur bidang IT di Indonesia, lingkungan dan kondisi usaha di Indonesia sangatlah menentukan sukses tidaknya perusahaan yang baru dibangun oleh seorang entrepreneur.

Secara umum, lingkungan dan kondisi usaha di Indonesia masih belum mampu mendukung seorang entrepreneur untuk dengan mudah mendirikan dan menjalankan perusahaan sendiri khususnya usaha dalam bidang IT. Beberapa kondisi ekonomi dan dunia usaha Indonesia yang tidak kondusif seperti:

  • Belum adanya regulasi khusus yang mendukung kegiatan perusahaan startup seperti tidak adanya insentif pajak dari pemerintah. Di Indonesia, semua perusahaan baik perusahaan kecil atau besar mengikuti peraturan yang sama. Hal ini memang seringkali dirasakan memberatkan bagi perusahaan start-up yang tentunya terbatas dalam bidang operasi dan pendanaannya.
  • Belum adanya dukungan dari dunia komunitas keuangan Indonesia seperti belum adanya kredit dari perbankan untuk operasi perusahaan dengan bunga dan persyaratan yang memadai. Hampir semua bank mensyaratkan agunan (kolateral) dalam bentuk bangunan atau deposito untuk setiap usulan pendanaan yang dipastikan sangat sulit dilakukan oleh sebuah perusahaan start-up. Bahkan dalam lingkungan entrepreneurship sering dikenal sebuah pameo yang mengatakan perbankan hanya meminjamkan uang kepada perusahaan yang tidak membutuhkan pendanaan, sedangkan perusahaan yang membutuhkan pendanaan sangat sulit dalam mengakses fasilitas keuangan yang ada.
  • Masih lemahnya perlindungan dan penghargaan dalam bidang patent yang berakibat masih kurangnya entrepreneur Indonesia yang menekuni pengembangan perangkat lunak aplikasi, karena tidak ada jaminan bahwa aplikasi mereka tidak digandakan secara illegal.
  • Belum adanya semangat untuk mendukung dunia wirausaha dari perusahaan pemerintah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peraturan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan negara atau BUMN dilakukan minimal 30 hari setelah semua dokumen disetujui. Persyaratan ini berlaku bagi perusahaan besar dan juga perusahaan kecil yang berarti bahwa perusahaan kecil atau baru memberikan pinjaman selama setidaknya 30 hari kepada perusahaan negara atau BUMN tersebut. Hal ini tentunya sangat memberatkan perusahaan start-up.

Itulah kondisi dan lingkungan dunia usaha di Indonesia yang belum kondusif untuk mendukung semangat kewirausahaan (entrepreneurship) di Indonesia. Sebagai perbandingan, di Canada terdapat sebuah badan yang disebut IRAP (Industrial Research Assistance Programme) yang merupakan bagian atau program dari National Research Council. Misi dari IRAP ini adalah membantu industri kecil dan menengah dalam mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi dan inovasi2. IRAP memberikan konsultasi pada usaha bisnis baru tentang potensi, kelemahan dari bisnis tersebut, kompetitor, dan pakar-pakar di Canada yang dapat dihubungi untuk melakukan konsultasi teknologi, dan hal hal lain yang sangat berguna bagi perusahaan yang baru berkembang. Semua jasa konsultasi tersebut dapat diperoleh dengan biaya yang sangat terjangkauDi samping itu, Canada juga memiliki sebuah pasar modal yang dikhususkan bagi perusahaan start-up yang sebagian besar merupakan perusahaan IT. Kondisi di Canada ini merupakan kondisi ideal yang seharusnya diciptakan di Indonesia untuk dapat mendukung semangat dan tumbuhnya jiwa-jiwa entrepreneurship di kalangan muda di Indonesia khususnya dalam bidang IT, yang pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

SUMBER :

http://ekananta.wordpress.com/2010/05/27/menjadi-wirausaha-dalam-bidang-it-di-indonesia/

www.google.com

0 komentar:

Posting Komentar