Minggu, 28 Maret 2010
JALAN mencapai sukses dimulai dari inspirasi dan berakhir pada inovasi. Di antara keduanya terdapat ruang pengembangan diri yang kita sebut kreativitas, sebagai buah dari pengembangan daya cipta yang diberikan Tuhan, sejak manusia dinyatakan sebagai sesempurna makhluk di atas muka bumi. Oleh karena itu, jalan sukses beranjak dari kesadaran manusia untuk mengembangkan inspirasinya, sebagai gagasan dasar dalam merentangkan rencana dan mewujudkan cita-citanya.
Inspirasi selalu diperlukan oleh manusia dalam menjalani seluruh proses kehidupannya. Terutama karena manusia selalu memerlukan inovasi. Inspirasi dan inovasi merupakan dua hal yang satu dengan lainnya saling menguatkan. Inspirasi mendorong manusia untuk selalu berfikir mengembangkan nalarnya (think), mengasah nalurinya (instink), mengelola perasaannya (sense), dan memberi makna fungsional atas ketajaman dan kepekaan indria (feel) yang dalam banyak hal memengaruhi rasa, naluri, dan nalar.
Hasrat merumuskan, merencanakan, dan menggapai sukses sebagai hasil kolaborasi aktif nalar, naluri, rasa, dan indria, membuka pintu inspirasi sebagai entry point bagi keseluruhan proses kreatif untuk selalu menemukan jalan keluar atas masalah kehidupan manusia. Inspirasi pula yang mengoordinasi dan menghimpun seluruh potensi yang dimiliki manusia, untuk sampai pada tujuan, visi, misi, rencana strategis, program, dan aksi kehidupan.
Akal atau nalar yang diberikan Tuhan kepada manusia, memainkan peran strategis untuk melakukan analisis terhadap berbagai masalah dan realitas yang dihadapi manusia. Sekaligus menganalisis peluang baru yang selalu diperoleh manusia, setiap kali inspirasi kehidupan mengusik dan menerjemahkan berbagai hal yang dipikirkan. Baik yang sudah ada sebagai realitas, maupun yang masih merupakan abstraksi imajinasi.
Naluri manusia menguatkan kedigjayaan akal, ketika manusia melakukan intuitive reason dalam mengubah semua yang bersifat abstrak dalam imajinasi, menjadi realitas nyata dalam kehidupan. Dalam konteks inilah, inspirasi menjadi titian emas untuk mewujudkan imajinasi menjadi realitas. Dinyatakan demikian, karena pada dasarnya imajinasi merupakan rangkaian abstraksi di dalam kerangka idealistika manusia dalam menentukan berbagai faktor ideal di dalam kehidupannya.
Ikhtiar
Alhasil, inspirasi merupakan produk sinergitas akal dan naluri yang diwujudkan manusia dalam berbagai rancang realitas (berupa konsep rencana hidup) yang terus berkembang. Di dalam rancang kehidupan yang beranjak dari inspirasi ini, manusia menentukan agenda, batas waktu pencapaian (time line), dan berbagai indikator (khususnya indikator keberhasilan).
Lama atau cepatnya inspirasi mewujud sebagai kenyataan, sepenuhnya bergantung kepada kompetensi (kualitas dan kapasitas) manusia. Walaupun sering dinyatakan, bahwa inspirasi tidak berhubungan langsung dengan kompetensi, karena setiap orang bisa mempunyai inspirasi, dan mengembangkannya menjadi kenyataan.
Apapun angan dan cita yang dilahirkan oleh mimpi manusia, ketika menjelma sebagai inspirasi, selalu harus ditunjang oleh kreativitas, dan motivasi untuk mewujudkannya. Kreativitas dan motivasi inilah, kelak, yang akan melahirkan inovasi mengikuti proses realitas kehidupan yang nyata. Karena, seperti kata Peter Drucker, inovasi memerlukan pengetahuan, kecerdikan, dan fokus.
Yang kongkret adalah: inovasi bermula dari inspirasi. Karena inspirasilah yang mendorong kreativitas dan motivasi manusia untuk memberi makna atas peluang baru yang harus diwujudkannya. Juga untuk memberi nilai lebih atas apa yang telah ada dan dikenali sebelumnya dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Dengan demikian, maka inspirasi sebagai awal pergerakan manusia mencapai suksesnya, senantiasa memberi dorongan awal bagi lahirnya karya kreatif dan motivasi manusia untuk menentukan sukses kehidupannya. Kita sepakat dengan pandangan Drucker, bahwa inovasi yang efektif bermula dari sesuatu yang kecil, dan boleh jadi sederhana. Bukan sesuatu yang megah.
Rasio atau nalar manusialah kemudian yang menggerakkan inspirasi sederhana, itu menjadi sesuatu yang besar. Kemudian berkembang dan berkelanjutan secara dinamis. Dengan demikian, harmoni nalar, naluri, rasa, dan indria dalam konteks inspirasi sebagai salah satu penggerak manusia dalam meniti jalan sukses, menjadi sangat penting.
Untuk itulah manusia berikhtiar secara kreatif. Mewujudkan inspirasi sebagai suatu rancangan hidup yang terus bergerak dinamis. Dengan inspirasi semacam inilah, ikhtiar manusia mempunyai makna sebagai cara mengubah nasibnya.
Selanjutnya, dengan kesadaran: selalu mengolah daya kreatif sebagai penggerak inspirasi menjadi rencana kehidupan, manusia menemukan ruang inovasinya yang paling kongkret. Karena itulah berlaku hukum alam, manusia yang sukses adalah manusia yang selalu berikhtiar. Anda, termasuk di dalamnya. |
0 komentar:
Posting Komentar